-

Google Ads

.

Yan Shi dan Raja Chu



Yan Shi adalah seorang diplomat yang hebat pada masa tiongkok kuno. Dia hidup semasa (578 SM – 500 SM) juga dikenal sebagai Yan Shi, dari Yiwei, saat ini dikenal sebagai daerah Shan Tung Lai Chou, China. Dia diagungkan sebagai seorang politisi, seorang pemikir dan diplomat yang penting pada periode musim semi dan musim gugur. Yan Shi memiliki tinggi badan dibawah lima kaki dan tampang yang biasa-biasa saja. Sebagai seorang pejabat lokal, beliau sangat adil dan juga baik kepada rakyatnya. Beliau hidup secara sederhana dan hemat. Sebagai seorang menteri di dalam istana, dia sering kali memberikan nasehat sederhana kepada kaisar. Nasehat sederhana yang hanya diberikan kepada kaisar, jika kaisar berbuat sesuatu yang tidak patut. Melakukan hal tersebut membutuhkan keberanian, dan seseorang dapat saja dijatuhi hukuman mati karena menyinggung kaisar. Akan tetapi, Yan Shi sangat cerdas dan sangat terampil, sehingga dia dapat mencapai tujuannya, dan juga tidak dihukum mati. Sie Ma Jian, seorang sejarawan Tiongkok kuno, pemikir dan juga penulis, menyebutkan, bahwa Yan Shi sebagai seorang diplomat yang paling fasih. Yan Shi menjadi pejabat untuk tiga kaisar dari Negara Jie dan seorang jenius yang sangat langka, yang membuat negara Jie menjadi kuat dan makmur selama era tersebut. Kelebihan terbesar dari Yan Shi adalah keluwesannya. Ketika dia menjadi utusan ke negara Chu, Raja Chu ingin menghinanya. 
Raja Chu bertanya kepada Yan S hi.”Apakah tidak ada lagi orang lain di ibukota Jie, mengapa Raja Jie malah mengirimkan orang seperti anda?.” Yan Shi menjawab,”Oh, ya, di ibukota, jika seorang orang mengangkat lengan baju mereka, mereka dapat memblokir sinar matahari. Terdapat 8000 penduduk di ibukota.” Raja Chu menambahkan,”Tetapi mengapa mengirimkan seseorang sependek anda datang ke negara Chu?” Yan Shi, “Tuanku, hal ini berbeda antara satu negara dengan negara lain. Raja Jie mengirimkan utusan yang pintar ke raja yang pintar, dan utusan yang bodoh ke raja yang bodoh. Saya memiliki kompetensi, jadi saya datang ke negara Chu.” Pada kesempatan yang berbeda, ketika Yan Shi pergi ke Chu, Raja Chu dan semua menterinya telah bersiap untuk menghinanya. Raja Chu mengetahui bahwa Yan Shi sangat pendek. Ketika Yan Shi datang ke gerbang ibu kota, penjaga membuka pintu kecil untuknya. Yan Shi mengetahui apa yang ada dalam pikiran raja. Yan Shi kemudian berkata kepada penjaga,”Tolong tanyalah kepada raja seperti apa negara ini. Jika saya menjadi utusan untuk negara anjing, saya akan melewati pintu kecil ini. Jika bukan, saya akan melewati pintu yang biasanya.” Setelah raja mendengar pesan Yan Shi, beliau tidak memiliki pilihan selain membiarkan Yan Shi melewati pintu yang biasanya. Di tengah perjamuan makan, penjaga membawa seorang pria yang diikat. Raja Chu bertanya,”Siapakah pria ini dan mengapa dia ada di sini?” Penjaga menjawab,”Dia adalah seorang pencuri dan dia datang dari Negara Jie.” Raja kemudian menoleh dan bertanya kepada Yan Shi, ”Apakah rakyat Jie suka mencuri?.” Yan Shi bangkit dari kursinya dan berjalan ke depan Raja. Yan Shi berkata,”Saya mendengar bahwa pohon jeruk di sebelah selatan Sungai Huai akan menghasilkan jeruk, tetapi bila tumbuh di sebelah utara dari Sungai Huai, pohon tersebut akan menghasilkan Shi." "Daun dari jeruk dan Shi terlihat serupa, tetapi buahnya memiliki rasa yang berbeda. Mengapa? Karena mereka tumbuh di tanah yang berbeda. Sekarang pria ini berasal dari Jie. Ketika dia tinggal di negara Jie, dia tidak mencuri. Setelah dia pindah ke negara Chu, dia menjadi seorang pencuri. Apakah anda berpikir bahwa tanah dan air di negara Chu telah merubahnya?.” Setelah mendengar jawaban tersebut, Raja Chu menjadi malu dan berkata, ”Seseorang tidak dapat mengolok-olok orang yang bijak dan jujur. Saya telah mempermalukan diri saya sendiri.” 

0 Response to "Yan Shi dan Raja Chu "

Posting Komentar

wdcfawqafwef