Peran Orang2 Tionghoa dan Masyarakat Tegal Dalam Membantu Asian Games ke III di Tokyo.
Setelah berhasil membantu dan mengumpulkan dana untuk PON IV di Makassar tahun 1957 (terkumpul dana sejumlah Rp. 7.500,-), selanjutnya orang2 Tegal menyiapkan kembali acara untuk menggalang dana bagi kepentingan bangsa berikutnya.
Tahun 1958, Indonesia akan mengirimkan putra putrinya yang terbaik, untuk menjadi peserta Asian Games III ke Tokyo, Jepang. Tapi permasalahamnya adalah dana yang tersedia minim.
Dengan kondisi negara masih sangat terbatas, keinginan kuat tersebut tak mungkin dapat dipenuhi biayanya oleh pemerintah sendirian, tapi juga menjadi kewajiban bagi warga negaranya. Hal itulah yang mendorong orang2 Tegal untuk menyelenggarakan malam kesenian, guna mengumpulkan dana, yang kemudian akan disumbangkan kepada pemerintah.
Kala itu, bangsa Indonesia adalah satu bangsa Asia yang sedang berusaha keras menunjukkan kekuatan identitas dan jatidirinya. Ikut dan mencapai kemenangan dalam Asian Games akan menunjukkan nilai bangsa kita disamping bangsa2 Asia lainnya.
Orang2 Tionghoa Tegal nampak cukup mendominasi dalam malam kesenian tersebut, sungguh gairah kebangsaan yang luar biasa. Orang2 Tegal memang telah menunjukkan apresiasinya yang luar biasa terhadap perkembangan olahrahga Indonesia di masa2 yang sulit.
Ada yang menarik perhatian (tampak pada foto), bagaimana dalam malam kesenian tersebut, dipertontonkan Tari Aceh yang dimainkan oleh Lie Siok Tin, Tjia Djit Swan, Oey Twan Hwy, Liem Swie Tjiok. Sungguh luar biasa semangat kebangsaan kita dimasa2 awal Republik ini berdiri, selayaknya menjadi contoh dan panutan bagi kita saat ini.
Jejak penting kontribusi orang2 Tionghoa Tegal ini, telah menjadi bagian koleksi dari Museum Pustaka Peranakan Tionghoa. Kita akan rawat dan terus kabarkan, karena sesungguhnya :
Kita Sebangsa Setanah Air dan SETARA!
0 Response to "Tionghoa Tegal"
Posting Komentar