-

Google Ads

.

Wartawan Indonesia Yang Gugur Dalam Pengabdian



Gambar mungkin berisi: 1 orang, tersenyum, dekat
Threes Nio
Walaupun ada peluang dan sangat layak untuk duduk dalam posisi struktural di perusahaannya, Threes tetap memilih berada di tengah2 peristiwa yang sedang ditulisnya. Pada posisi itulah, seorang wartawan tetap terikat dan mampu berempati, karena meliput dengan hati. Begitulah Threes Nio.
Perempuan Tionghoa kebanggaan Indonesia, lulusan Sastra Inggris dari IKIP Sanata Dharma ini, memulai tugasnya di harian Kompas sebagai wartawan di lingkungan istana. Penugasan sebagai "wartawan elit" tesebut, tak menghalangi kemampuannya untuk kemudian ditempatkan di tempat2 berbahaya dan menantang di luar negeri, seperti Vietnam dan Uganda.
Threes sebagai wartawan, sangatlah sensitif, hal ini terlihat dari ketakmampuannya untuk menerima jika tulisannya dipotong atau diedit. Perlu waktu lama untuk dapat bernegoisasi dengannya. Tak mengherankan sebenarnya sikap ini, karena dia memiliki pengetahuan yang luas dan ketrampilan diatas rata2 kawan sejawatnya. Threes memiliki koleksi buku yang variatif dan jumlahnya cukup banyak (penuturan dari Jakob Utama sebagai pimpinan Kompas)
Threes lebih dari sekadar wartawan. Berdiskusi dengan Threes, membuat saya sering merasa berhadapan dengan seoarang pemikir. (Emil Salim)
Walaupun fisiknya tampak lemah, dia mengesankan sebagai pribadi yang kuat...Dia sangat prinsipiil. Integritasnya tinggi. Kalau mau dijadikan role model, dia pantas dijadikan panutan wartawan Indonesia. (Mochtar Kusuma Atmadja)
Threes Nio (lahir 1939) meninggal pada tanggal 14 Desember 1990 di New York, sepulang meliput konferensi GATT di Brussels. Beliau dikebumikan di kota asalnya, Banjarnegara.
Sosok ulet, keras, tidak mudah menyerah, disiplin, dan selalu mau belajar ini adalah satu putri terbaik dari bangsa Indonesia.


Sumber:
1. Threes Nio, Laporan Dari Lapangan. Diterbitkan Harian Kompas dalam rangka peringatan 30 tahun Kompas.
2. Koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa.

0 Response to "Wartawan Indonesia Yang Gugur Dalam Pengabdian"

Posting Komentar

wdcfawqafwef