-

Google Ads

.

15 Dokter Tionghoa Yang Menolak Tunduk




15 Dokter Tionghoa Yang Menolak Tunduk
Satu Kisah Direbutnya Rumah Sakit Salemba Belanda merebut dan menduduki seluruh badan dan jawatan Pemerintah Republik Indonesia, sejak 21 Juli 1947.

Yang terakhir direbut adalah Rumah Sakit Perguruan Tinggi Salemba (saat ini R.S. Cipto Mangun kusumo), yakni pada tanggal 24 Agustus 1948.
Pada waktu diduduki, dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut berjumlah 55 orang, staf pegawai 1200 orang, sementara pasien berjumlah 800 orang lebih. Yang menarik dan perlu dicatat adalah semua pegawai Indonesia menolak tawaran bekerjasama dengan Belanda dan ada 15 dokter etnis Tionghoa yang juga menolak, sebagai bentuk solidaritas.

Memang luar biasa sekali, kesetiaan mereka terhadap bangsa dan negaranya, bahkan pasien yang jelas-jelas perlu perawatan, berjumlah sekitar 100 orang meminta dipulangkan. Dahsyat!

Belanda boleh merampas gedung rumah sakitnya, tapi tidak beserta dengan kesetiaan dokter, pegawai, bahkan pasiennya.
Merdeka!!
Kita Sebangsa Setanah Air dan SETARA!
Merdeka !

Sumber:
1. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jenderal A.H. Nasution
2. Azmi Abubakar
3. Koleksi Museum Pustaka Peranakn Tionghoa

0 Response to "15 Dokter Tionghoa Yang Menolak Tunduk"

Posting Komentar

wdcfawqafwef