Tan Tjin Hoat
Ahli pijat satu ini memang lain daripada yang lain, untuk pasiennya dia seringkali memijat secara cuma2, bahkan memberikan ongkos untuk pulang.
Tan mempebolehkan pasiennya berteriak kesakitan kalau tidak tahan di urut. Justru kalau ditahan2 bisa jadi penyakit katanya. Jika ada yang datang untuk pijat menghilangkan pegal, kontan dia akan mendamprat mereka.
"Paling kesal kalau ada orang yang minta pijat lantaran cape kerja. Memangnya saya tukang pijit semacam itu. Saya suruh saja ke tempat lain!"
"Paling kesal kalau ada orang yang minta pijat lantaran cape kerja. Memangnya saya tukang pijit semacam itu. Saya suruh saja ke tempat lain!"
Presiden Soeharto pernah keseleo di pinggang karena mengangkat sesuatu, dan dipijat oleh Tan. Juara bulutangkis dunia Tan Joe Hok dan Rudy Hartono pun pernah menjadi langganannya. Memang beliau menaruh perhatian khusus pada olahragawan.
Tan Tjin Hoat adalah tukang pijat yang memiliki latar belakang sebagai mantan pemain sepakbola di perkumpulan Tionghoa Surabaya. Kecintaannya terhadap sepakbola diwariskan kepada anaknya yang merupakan pemain terbaik dan ternama Indonesia, Tan Liong Houw, pemain PSSI yang dijuluki sebagai Macan Betawi.
Tan memijat bukan karena uang. Cinta kepada bangsanya adalah diatas segalanya. Beliau adalah teladan bagi kita generasi penerus bangsa, yang harus memahami bahwa tidak segalanya dapat dinilai dengan uang.
Salam Persaudaraan Indonesia
Kita Sebangsa Setanah Air dan SETARA
Merdeka!
Kita Sebangsa Setanah Air dan SETARA
Merdeka!
Sumber:
1. Tempo, 14 Januari 1978.
1. Tempo, 14 Januari 1978.
2. Koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
3. Azmi Abubakar.
0 Response to "Memijat Tukang Becak Sampai Presiden Soeharto"
Posting Komentar