OEI TJONG HAUW (1904 - 1950)
Anggota Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Pahlawan Bangsa Yang Terlupakan.
Tokoh bangsa Indonesia ini adalah putra dari Mayor Oei Tiong Ham (1866 - 1925) seorang Hartawan sekaligus pimpinan masyarakat Tionghoa asal Semarang yang lebih dikenal dengan julukan Raja Gula, dan merupakan satu orang terkaya di Asia Tenggara pada masanya.
Oei Tjong Hauw menjadi Presiden Direktur Oei Tiong Ham Concern sejak 1931 sampai 1950. Dibawah pimpinannya perusahaan berkembang pesat, mampu meluaskan cabang ke manca negara. Pembawaan beliau amat penyabar dan mementingkan sekali kehidupan karyawannya tanpa memandang rendah sedikitpun, semua dinilai berdasarkan prestasi.
Ketika Belanda melakukan Agresinya yang ke-2 (1948) di Jawa Tengah, Oei Tjong Hauw secara terbuka memberikan pertolongan kepada kaum bangsanya sendiri, para Republiken yang terisolir dan sangat membutuhkan bantuan.
Semangat kebangsaannya terlihat begitu jelas dalam satu suratnya yang ditulis 14 hari menjelang meninggal, yang ditujukan kepada satu pimpinan perusahaan miliknya, Tjong Hauw diantaranya menuliskan :
"Saya pujikan moga2 perusahaan PG Tedjo Agoeng dapat dijalankan lagi selekas mungkin, agar supaya perekonomian dari Negara yang baru ini dapat disusun sebaik2nya dan secepat2nya"
Beliau adalah satu saksi sekaligus pelaku sejarah lahirnya Republik Indonesia yang dekat sekali dengan banyak tokoh bangsa Indonesia lainnya. Sayangnya, kisah2 tentang beliau sulit sekali ditemukan, bahkan terhapus dari berbagai buku sejarah Indonesia. Kisahnya mirip dengan keruntuhan kerajaan bisnis milik keluarganya "Oei Tiong Ham Concern" yang telah banyak menorehkan kebanggaan. Bahkan satu lahan besar tempat berdirinya kampus kebanggaan bangsa, yaitu Universitas Diponegoro adalah milik dari keluarga besar Oei Tjong Hauw. Habis manis, sepah dibuang, begitulah kira-kira.
Bersama-sama, mari kita kenang jasa Oei Tjong Hauw, setidaknya dengan terus mengisahkan tentang peran sertanya bagi terbentuk dan berdirinya bangsa negara Indonesia.
Kita Sebangsa Setanah Air dan Setara. Merdeka!
Sumber:
1. Majalah Gema Kian Gwan, No.1 - 11 (1951 - 1953).
2. Raja Gula Oei Tiong Ham, oleh Liem Tjwan Ling, 1979.
3. Risalah Sidang BPUPKI PPKI, 1980.
4. Mencari Identitas Nasional, Dari Tjoe Bou San Sampai Yap Thiam Hien, Leo Suryadinata, 1990.
5. Koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa.
6. Azmi Abubakar.
0 Response to "Anggota BPUPKI Pahlawan Bangsa Yang Terlupakan"
Posting Komentar